Modifikasi skubek tentu tidak bergeser dari aliran low rider. Ceper, sumbu roda melar puluhan sentimeter dan roda pakai velg mobil. Sementara itu, Muhammad Sidik justru keluar dari pakem. Yamaha Mio buatan 2007 miliknya justru diubah bentuknya jadi model klasik.
Perombakan bodi dilakukan dengan memakai bodi Fino. Padahal, trennya sendiri sudah muncul 2007. Namun, Sidik tidak peduli dengan teriakan orang. Toh, motor itu punya dia. Ia malah menambah variasi yang mendukung keklasikan motor.
Untuk menyulap bodi Mio diganti Fino, Sidik harus merogoh kocek sekitar Rp 6 juta. Saat pemasangan, kerangka Mio harus sedikit diubah. Lantaran bodi Fino memberi kesan klasik, berbagai barang berbau lawas pun menempel di bodi.
Tengok batang knalpot, diambil dari Honda CB100 yang ditemukan Sidik di Kebun Jeruk III. Begitu dipasang, tampilannya oke punya dan tidak memengaruhi performa mesin yang masih standar.
Karena klasik, pada bagian belakang dan depan dikasih rak. "Kalau yang depan murni desain sendiri. Pakai stainless steel 2 mm," bilang Sidik. Adapun rak belakang meniru variasi yang kerap dipakai komunitas Vespa. "Klasik dan cocok sama bodi baru yang rada gendut kayak bodi Vespa," lanjut pengantin baru itu.
Tampilan klasik lainnya tampak pada model nomor polisi. Bukannya melintang, melainkan sejajar dengan sepatbor. Kemudian, bagian depan dipasangi windshield. Uniknya, jika dulu ukurannya besar, di sini Sidik pakai ukuran kecil dan malah terlihat seperti visor. "Ingin tampil beda. Jadi dengan visor seakan klasik, tapi sporty," ungkapnya.Ukuran dan desain harus disesuaikan dengan bentuk bodi yang agak membulat itu.
No comments:
Post a Comment