Sunday, April 5, 2009

Audi A5, Sedan Sport Modern yang Irit



Walau krisis ekonomi global belum pulih betul, pasar otomotif Indonesia menunjukkan gairahnya meski pergerakannya tidak sesignifikan tahun lalu. Buktinya, beberapa produsen berani meluncurkan produk mewahnya sampai masuk bulan keempat.
Diawali oleh PT BMW Indonesia yang menyodorkan seri-7, akhir Januari lalu. Sedan mewah itu berharga Rp 2,8 miliar. Masuk minggu pertama Maret, PT Lexus Indonesia menampilkan RX350, kendaraan crossover dengan harga Rp 1,2 miliar.
Sport modernKini giliran PT Garuda Mataram Motor (GMM) selaku agen tunggal pemegang merek Audi di Tanah Air yang memperkenalkan Audi A5 yang dilangsungkan di kantor pusatnya, Audi Center, MT Haryono, Jakarta, Kamis (2/4). Pembukaan selubungnya dilakukan oleh Presdir Indomobil Group Gunadi Sindhuwinata dan Preskom PT Indomobil Group Soebronto Laras.
"Produk ini untuk menggairahkan pasar karena tahun ini pasar otomotif kita sedikit terganggu," ujar Pak Kang, panggilan akrab Gunadi. "Jadi, perlu ada stimulan, lanjutnya, dan kami memberi stimulan itu dengan Audi A5."
Audi A5 merupakan sedan coupe modern, memadukan desain Audi yang progresif dengan kehalusan karakter kualitas dan performa yang mengusung mesin 3.2 FSI.Tak cuma itu, banyak keistimewaan yang terdapat pada sedan dua pintu generasi keempat dari pabrikan mobil Jerman ini.
Di antaranya, mobil berpenggerak empat roda (Quattro), bisa menyimpan memori 6 posisi kursi depan (yang 2 tersimpan di tombol pintu pengemudi, sedangkan yang 4 tersimpan di kunci). Hebatnya, dapur pacu 3,2 L V6 FSI bertenaga 265 dk itu mempunyai kompresi 1:12,5.
Jadi, komposisi itu betul-betul mencerminkan Audi A5 sebagai sedan sport modern, tetapi dengan konsumsi bahan bakar yang tergolong irit di kelasnya, yakni 1:11,5. Dengan segala kelebihan yang dimiliki, wajar bila A5 dipasarkan dengan banderol Rp 1,45 miliar.
"Pada waktu pameran mobil internasional tahun lalu, (Audi A5) sudah kami pajang. Hanya, versi mesin diesel dan mesin berkapasitas 3.0L," jelas Imelda Muhidin, General Manager PT GMM yang baru.
Kepada Kompas.com, Imelda yang bukan orang baru di dunia bisnis otomotif nasional dan dibesarkan di lingkungan Indomobil Group menjelaskan bahwa Audi A5 ini sudah ada 3 konsumen yang memesannya. "Sampai akhir tahun, target kita hanya sekitar 10 unit. Lagi pula, segmennya kan beda," tegas Imelda.
Untuk pasar Audi di 2009, Imelda hanya mematok angka total kisaran 100 sampai 110 unit. "Semoga, dengan adanya unit baru ini bisa terdongkrak penjualan," harap Imelda.

Penjualan Mobil Honda Maret 2009 Naik 10,4 Persen



Pangsa pasar otomotif nasional terus menunjukkan ke arah perbaikan. Hal ini diakui oleh PT Honda Prospect Motor (HMP) selaku agen tunggal pemegang merek honda mobil di Indonesia bahwa penjualan mereka di bulan ketiga 2009 mengalami peningkatan sekitar 10,4 persen. Jika Februari meraih total 2.353 unit, untuk Maret ini, HMP mengantongi total 2.597 unit.
Marketing & Aftersales Service Director PT HPM Jonfis Fandy mengatakan, meningkatnya penjualan Honda di tiga bulan pertama 2009 lantaran kepercayaan konsumen akan kualitas produk Honda. "Tren ini menunjukkan bahwa pasar otomotif tidak turun separah yang diperkirakan sebelumnya karena ditopang oleh dasar kondisi ekonomi Indonesia yang cukup kuat,” ujar Jonfis.
Dari semua produk Honda, penjualan All New Honda Jazz masih yang tertinggi dengan 1.505 unit di Maret ini. Terjadi peningkatan 36 persen dan totalnya untuk 2009 sebanyak 3.675 unit.
Kontribusi terbesar kedua disumbangkan kendaraan SUV, Honda CR-V, terjual sebanyak 751 unit sehingga totalnya mencapai 2.274 unit. Sementara itu, dari kelompok sedan, All New City laku 156 unit diikuti New Honda Civic sebanyak 116 unit dan Accord 68 unit.
Dari semua itu, sampai Maret ini, Honda telah menjual total sebanyak 6.989 unit.

Fitur-fitur Hebat Lexus RX350




Lexus RX350 mewah tidak hanya karena fiturnya yang lengkap, tetapi juga karena kualitas materi yang digunakan, seperti cat, jok, dan door trim sangat istimewa. Di samping itu, teknologi yang diaplikasikan pada “The Next Generation RX350“ ini canggih dan progresif.

Dari segi penampilan, komentar pertama yang muncul adalah "mirip Toyota Harrier". Memang, Toyota Harrier adalah saudara tuanya Lexus RX. Versi terbaru desainnya berubah total dibandingkan pendahulunya. Meski begitu, sosok dasar pendahulunya masih terlihat jelas.


Interior
Untuk sementara, kehebatan crossover mewah ini ketika melaju belum bisa dirasakan oleh wartawan yang diundang meliput perluncurannya. Karena itu pula, informasi yang bisa disampaikan adalah fitur-fitur yang ada pada mobil plus data yang diberikan oleh ATPM-nya, Lexus Indonesia.

Interior terasa lega. Penampilannya eksklusif dengan kombinasi warna gelap pada dasbor dan jok kulit lembut. Hanya, pada bagian tertentu, yaitu lingkaran setir, tongkat pemindah gigi dan konsol boks diberi lapisan panel kayu yang sudah dipernis.

Khusus untuk kokpit, Lexus menyebut bahwa bagian itu mengusung konsep baru, yaitu dual zone. Kokpit dipisahkan dalam dua zona, yaitu informasi dan kerja.

Di bagian tengah dasbor dipasang layar monitor digital. Adapun di bawah audio atau infotainment dengan penampilan silver tampil dengan gaya unik, yaitu model segitiga. Pada setir terdapat beberapa tombol yang disebut Lexus dengan multi-information switch. Bagian dalam dari pilar A diberi lapisan berwarna putih.

Desain jok sangat bagus. Setelannya menggunakan tombol yang telah dilengkapi dengan memori. Di belakang setir, digunakan OLED (organic light emitting diode) putih (pertama di dunia) untuk menayangkan berbagai informasi kondisi kendaraan.

Teknologi
Fitur teknologi yang hanya bisa dirasakan dan dibuktikan saat mobil digunakan adalah active torque control (ATC) untuk sistem 4 x 4 (4WD). Tugas peranti ini mengatur distribusi torsi ke roda depan dan belakang sesuai dengan kebutuhan saat kendaraan digunakan, misalnya ketika membelok pada permukaan jalan licin. Di samping itu, fitur tersebut juga untuk mengurangi gejala understeer dan oversteer. Pastinya, dengan teknologi ini, tingkat keamanan lebih baik karena kendaraan dapat dikendalikan dengan mudah.

Teknologi canggih lainnya adalah Vehicle Dynamics Integrated Management (VDIM). Sistem diprogram dengan penyatuan fitur seperti ABS (antilock brake system), BA (brake assist), VSC (vehicle stability control) dan Trac (traction control). Tugasnya membantu pengemudi tetap bisa mengendalikan kendaraan pada berbagai situasi jalan dan medan.

Lexus juga melengkapi mobil ini dengan hill-start assist control yang mencegah kendaraan mundur saat mulai dijalankan sewaktu berada di tanjakan. Untuk ini, sistem bekerja dengan memanfaatkan tekanan rem.

Lampu
Untuk mengawal perjalanan di malam hari, digunakan AFS (adaptive front-lighting system). Lampu ini sangat membantu pengemudi pada jalan yang banyak kelokannya. Tinggi rendah sorotan lampu diarahkan secara otomatis sesuai dengan kondisi medan yang dilalui.

AFS bekerja berdasarkan informasi yang dikirimkan oleh berbagai sensor, termasuk yang berada pada setir dan roda. Dengan ini bisa melihat seluruh sudut belokan dengan jelas.

Untuk keamanan, selain sabuk keselamatan, dipasang pula 10 SRS airbag dengan paket komprehensif, yaitu airbag dua tahap untuk depan, di samping jok depan dan belakang, lutut, serta tirai.

Transmisi
Untuk memindahkan tenaga ke roda, digunakan transmisi otomatik multimode 6 percepatan. Multimode memungkinkan pengendara mengoperasikan transmisi seperti manual. Caranya cukup memindahkan tongkat ke posisi “S” kemudian mendorongnya ke depan (+) dan menarik ke belakang (-).

Audi Bakal Luncurkan A8



Audi akan meluncurkan produk terbarunya, New Audi A8 pada 2010. Bocoran ini disampaikan Automobilwoche yang bisa dipercaya karena sangat dekat dengan lingkungan perusahaan mobil Jerman itu. Juru bicara Audi mengatakan, "Kendaraan baru itu akan muncul tahun depan."
Sementara itu, Worldcarfans melaporkan juga kalau Audi A8 kelak mempunyai dua mesin diesel dan dua mesin bensin. Sebanyak dua dapur pacu yang tersedia termasuk berkapasitas 3,0 liter dan 4,2 liter V8. Bukan tidak mungkin, Audi akan memperkenalkan versi hybrid-nya, seperti BMW dengan seri 7 dan Mercedes dengan S-Class.
Yang jelas, Audi sedang mengembangkan konsumsi bahan bakar untuk A8 dengan "start-stop" secara otomatis. Jadi, ketika berhenti, mesin mati secara otomatis, dan saat pedal gas diinjak, mesin menyala secara otomatis. Kemudian, Audi A8 juga akan menggunakan ASF II, space frame aluminium sebagai generasi II. Konon, mobil ini akan dipajang pada Frankfurt Motor Show, September mendatang.

Di Tangan Amos Leonardo, Honda CS-1 Jadi Sport Bike







Banyak builder menolak Honda CS-1 untuk dimodifikasi ekstrem karena desainnya sangat susah. Tapi, bagi Amos Leonardo Saragih, tawaran dari Cort Ley Antonius yang minta Honda CS-1 dibikin lebih macho tidak ditolak. Justru pemodifikasi dari N-Concept Design ini merasa tertantang dan sekaligus ingin mencobanya.

Konsep yang disodorkan kepada pemilik motor yang asal Kalimantan Timur itu juga baru, yakni sport bike. Tidak mahal, hanya butuh kocek sekitar Rp 8 jutaan. Murah karena banyak komponen standar dipertahankan, seperti sokbreker depan dan belakang.

Sentuhan pun dilakukan pada bodi dengan fairing yang dibikin model Bimota DB7. Sedang buritan dirombak ala Yamaha R6 dengan mengubah bentuk rangka belakang. Di sektor ini, kata Amos, hanya backbone yang dipotong dan diganti rangka baru. Kemudian menambah beberapa penguat dudukan baut jok serta lampu belakang.

Adanya ubahan di buritan ini, bentuk jok dibikin bersusun, mengikuti Yamaha R6. "Perpaduan dari konsep ini lahir tunggangan sport bike," bilang Amos sambil menunjuk motor.


Batuk lampu depan dan sein asli di-custom ulang. Sementara lampu belakang dan rem dipasang dua posisi. Satu di ujung buritan dan satunya lagi di ujung sepatbor. Ketika pedal rem ditekan, kedua lampu menyala bareng.

Bentuk sayap dan cover samping yang minimalis, diperlebar hingga menutup seluruh mesin. Trus, ciri khas Bimota DB7 dipertegas Amos dengan menambah ornamen tangki dari fiberglass tepat di atas deltabox asli.

Ubahan ini membuat kunci kontak harus dipindah ke samping kiri, tepatnya antara sambungan bodi fairing dan tangki. Bahkan batok setang yang asli minus segitiga atas harus dibuat ulang. Untuk dudukan setang bari dibuat dari besi pelat 8 mm.

Yamaha Mio Retro Klasik



Modifikasi skubek tentu tidak bergeser dari aliran low rider. Ceper, sumbu roda melar puluhan sentimeter dan roda pakai velg mobil. Sementara itu, Muhammad Sidik justru keluar dari pakem. Yamaha Mio buatan 2007 miliknya justru diubah bentuknya jadi model klasik.

Perombakan bodi dilakukan dengan memakai bodi Fino. Padahal, trennya sendiri sudah muncul 2007. Namun, Sidik tidak peduli dengan teriakan orang. Toh, motor itu punya dia. Ia malah menambah variasi yang mendukung keklasikan motor.

Untuk menyulap bodi Mio diganti Fino, Sidik harus merogoh kocek sekitar Rp 6 juta. Saat pemasangan, kerangka Mio harus sedikit diubah. Lantaran bodi Fino memberi kesan klasik, berbagai barang berbau lawas pun menempel di bodi.


Tengok batang knalpot, diambil dari Honda CB100 yang ditemukan Sidik di Kebun Jeruk III. Begitu dipasang, tampilannya oke punya dan tidak memengaruhi performa mesin yang masih standar.


Karena klasik, pada bagian belakang dan depan dikasih rak. "Kalau yang depan murni desain sendiri. Pakai stainless steel 2 mm," bilang Sidik. Adapun rak belakang meniru variasi yang kerap dipakai komunitas Vespa. "Klasik dan cocok sama bodi baru yang rada gendut kayak bodi Vespa," lanjut pengantin baru itu.

Tampilan klasik lainnya tampak pada model nomor polisi. Bukannya melintang, melainkan sejajar dengan sepatbor. Kemudian, bagian depan dipasangi windshield. Uniknya, jika dulu ukurannya besar, di sini Sidik pakai ukuran kecil dan malah terlihat seperti visor. "Ingin tampil beda. Jadi dengan visor seakan klasik, tapi sporty," ungkapnya.Ukuran dan desain harus disesuaikan dengan bentuk bodi yang agak membulat itu.


Desain jok pun dibuat bergaya klasik "Harus gaya klasik juga, bikin lebar sebab, selain keren, nyaman di pantat," papar Sidik sambil tersenyum.

Hummer H3




Pernahkah jumpa Hummer H3 pakai ban 26 inci di Jakarta? Atau mungkin di kota-kota besar seperti Surabaya, Bandung, Makassar, atau Medan. Kalaupun ada, Hummer menggunakan yang 24 inci, dan itu sudah tergolong besar.
Anda pasti tidak menyangka kalau di kota Palu, Sulawesi Tengah, ada Hummer H3 dengan keempat roda pakai velg 26 inci. Bahkan, mobilnya sendiri produksi tahun 2009. Lebih tidak percaya lagi, pemiliknya Nendra Haddado berusia 22 tahun. Selain anak seorang pengusaha, ia menjabat bendahara HIPMI cabang Palu.
Nendra terobsesi pakai velg 26 inci karena di kotanya, yang terkenal dengan makanan Kaledo, sedang terjadi persaingan aplikasi velg besar. Uniknya, rim merek Revolution Lace di kolong Hummer yang dipesan dari Amerika ini memiliki blank PCD. Maksudnya, belum disediakan lubang bautnya.
Wibowo Santoso, bos Permaisuri Ban, menegaskan, pabrikan sangat menjamin bagian velg retak atau pecah kala dibuat lubang. Dan, untuk Hummer milik Nendra ini, PCD-nya didapat 6 x 139,7 dengan offset 35 mm. Harga velg itu Rp 135 juta.
Tampilan velg kian manis dengan jari-jari, meski sebenarnya bukan jari-jari dan punya kelebihan yang memiliki 5 tampilan berbeda. Caranya, dengan menyusun bilah-bilah sesuai selera. Kemudian, kalau mau lebih kreatif, bilah-bilah dikasih warna.
Untuk mesin Vortec di Hummer, tenaga standar 220 hp dirasa sudah cukup. Interior pun tak ada yang diusik. (Rudy)

Truckin Lowrider dari Bandar Lampung



Siapa bilang modifikasi mobil pikap menghasilkan bentuk yang kurang enak dipandang. Bos bengkel Auto Design, Bandar Lampung, Sumatera Selatan, Endang membuktikan dengan Toyota Kijang Super 1991. Aliran yang dipilihnya tidak kepalang tanggung, langsung dari Amerika, yakni truckin lowrider.

Modifikasinya mengawinkan onderdil Kijang Kapsul dan Mitsubishi Kuda. Malah dalam mewarnai bodi mobil bisa dilakukan penghematan. Interiornya didesain ulang dan dibuat dari bahan fiberglass.

Kalau dilihat dari depan sudah berubah total. Seperti kap mesin sudah diganti dengan Kijang kapsul. Penggantian ini mengakibatkan tulang depan dibuat maju 20 cm untuk mendapatkan lengkungan kap mesin, dan lampu utama pas dipasang punya Mitsubishi Kuda.

Untuk memenuhi ciri khas truckin lowrider-nya dibuatlah body kit—perpaduan bahan fiberglass dan pelat galvanis—yang mengacu pada Dynamic Tornado untuk BMW Seri 3. Dek depan digeser lebih naik 30 cm, sedangkan dek belakang 20 cm. Kemudian, efek rebah dibuat dengan memangkas atap kabin sekitar 12 cm. "Sudut kemiringan kaca depan dibuat lebih kecil, sedangkan kaca samping dan belakang bikin baru," jelas Endang.

Untuk tutup bagasi belakang memakai pelat galvanis 0,8 mm, sedangkan mekanisme engselnya diambil dari engsel bagasi Honda Genio. Shockbreaker-nya memakai punya KIA Carnival, dan untuk kesan yang berbeda, bak seolah-olah bersatu dengan kabin dengan cara disambung pakai fiberglass.

Suspensi mau tak mau harus dioprek. Dudukan per depan bagian atas dinaikkan. Begitu juga dengan bagian bawahnya sehingga jarak mainnya tetap optimal, walaupun sistem torsi sudah diputar mencapai batas ceper.

Posisi shockbreaker belakang dibuat lebih tidur agar jarak mainnya lebih banyak. Untuk mengurangi kekerasan akibat per daun, dua lembar per daun (nomor dua dan tiga) dicopot.

Untuk kabin, semua di-custom, termasuk dasbor yang dirancang menggunakan bahan fiberglass. Kemudian spidometer diadopsi dari Mitsubishi Kuda dan diletakkan di bagian tengah, sedangkan indikator Auto Gauge serta monitor TV ikut menambah warna kabin yang ekstrem tanpa kesan acak-acakan.

Selain spidometer, komponen lain dari Kuda yang dipindahkan ke Kijang di antaranya power steering, AC, dan disc brake. Komponen terakhir ini untuk mengubah penghenti laju bagian depan dari teromol menjadi cakram.

Penggarapan bodi cukup rapi. Sepatbor yang manis (tidak terlalu gembung) membuat tampilan bodi sangat elegan. Tampilan itu dipermanis lagi dengan ujung knalpot yang berada di depan roda belakang dan rata dengan bodi.

Ayo, Tebak. Apa Merek Motor Ini?



Tidak ada lagi identitas untuk mengenali, apa merek motor ini? Biasanya, sekalipun dimodifikasi ekstrem, dari blok mesin bisa ketahuan. Atau lampu depan, tapi malah mirip Ducati Monster. Semua ciri itu sudah lenyap .

“Fairing yang benar-benar menutupi seluruh bodi, nggak hanya setengah,” jelas Arno dan Ardi dari Amoba Fiber Planet yang bikin ide edan ini. Bentuknya yang mirip motor balap ini menggunakan bahan fiber yang terinspirasi dari Honda CBR400. Ayo, tebak lagi dari sisi yang mana?

Ketika Arno dan Ardi ditanya, “Idenya saja sih. Semua dicustom ulang demi menyesuaikan bentuk buritan yang murni ide sendiri,” jawab Arno. Seperti fairing depan yang besar, ternyata terdiri dari 3 sambungan agar mudah dalam proses pembuatannya.

Diakui oleh Arno kalau sosok motor terlihat nggak optimal. Namun ia menjamin saat dibesut tetap stabil walau cover gede begitu. “Tetap tabil karena memperhatikan lekukan dan dibuat juga lubang udaranya,” tegas Ardi.

Kisi-kisi udara di samping yang cukup lebar untuk meminimalisir turbulensi udara. Selain mempermanis tampilan secara keseluruhan. Termasuk aliran udara ke mesin supaya tidak overheat lantaran tidak memakai radiator layaknya motor sport moge.

Bodi yang gambot tentu harus disesuaikan dengan kaki-kaki subur juga. Ini memang dipahami oleh kedua Arek Malang ini. Supaya kelihatan besar, “Sokbreker standar yang depan ditutup pakai kondaom dari bahan fiber. Jadinya kan lebih gendut,” cerita keduanya.


Sementara pelek, keduanya mengaku buat sendiri alias custom. “Ngerol besinya harus benar supaya jalannya lurus. Yang penting tapaknya lebar,” cerocos Arno. Sayang, desain joknya ala sofa, kurang pantas dengan bentuk bodi. “Malah sekarang jadi nggak cocok buat balap, ya,” aku Ardi.

Namun dari hasil karya Arno dan Ardi ini yang patut diacungi jempol adalah pemilihan cat dan grafis. Sadar kalau bodi motor bongsor, maka warna dasarnya dipilih putih. Ditambah coretan airbrush maka efek gendut tadi kian dieliminir lagi.

Tapi, ngomong-ngomong, merek motor apa? Supaya nggak penasaran, Honda Mega Pro 2003. (Endar)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Duro 110/60-17
Ban belakang : Batlax 190/50 x 17
Pelek depan : Hand made
Pelek belakang : Hand made
Sok depan : Custom
Sok belakang : YSS
Swing-arm : CBR400
Karburator : RX-King

Honda Tiger Transformer from Cinere

Pemilik rumah modifikasi Dave Motor Concept (DMC) Wardoyo mengubah Honda Tiger milik Angga, warga Gandul, Cinere, Depok, bergaya robot seperti di film Transformer. Ciri kental sebagai sport cruiser lenyap setelah diubah ke gaya streetfighter berotot kekar.Makanya, rombakan paling dominan, kata Wardoyo, ada pada batok lampu. Ia mengaku ubahannya itu hasil konsepnya sendiri. Jadi, rumah reflektor asli diganti milik Yamaha Mio Soul yang sedikit di-custom hingga mirip kepala robot. Trus, bagian luarnya diberi ornamen berbahan dasar pelat 0,8 mm.Kesan robot berotot kekar ditonjolkan Wardoyo pada tangki. Ia memanfaatkan pelat besi untuk mengubah dimensi tangki yang dianggap sebagai badan robot, termasuk juga cover mesin.Pada sisi kiri dan kanan sasis deltabox dipasang airscoop untuk mempertegas tangan robot yang berotot kawat tulang besi. “Itu semua dibikin dari pelat besi dan dipasang di luar sasis tubular asli agar handling tetap optimal,” bilang pemodifikasi yang mangkal di Jl Raya Depok No 15, Sawangan-Depok.




Sementara itu, kaki robot ikut dipoles jadi kekar. Caranya, suspensi depan standar diganti punya Suzuki GSX400 bermodel teleskopik. Sebagai penyeimbang, lengan ayun (swing arm) handmade khas DMC, jadi andalan setiap motor garapannya. “Lengan ayun yang saya bikin rata-rata memanfaatkan komponen asli lalu di-custom ulang pakai pelat besi. Soal modelnya, saya sering konsep sendiri lalu dipadu dengan masukan dari konsumen,” jelas Wardoyo.Bagian perut dan pinggang robot diilustrasikan Wardoyo melalui tampilan jok depan hingga cover buritan. Tampilan tambah manis dengan penerapan silencer knalpot undertail./* (KR15)DATA MODIFIKASIBan depan : Battlax BT45 110/70-17Ban belakang : Battlax BT45 150/70-17Monoshock : Suzuki Satria 120RFootstep depan : YoshimuraFootstep belakang : Yamaha Jupiter MX 135LCLampu rem dan sein : Variasi